Memandang Layar

need to be written

Rabu, 05 Januari 2011

Resolusi: Tidak Berresolusi

Sejak tahun kemarin, saya sudah berhenti membuat resolusi setiap tahun baru. Alasannya sederhana, semakin rinci saya berencana, semakin jauh rencana itu dari realisasinya. Alasanya gampang, saya nyaris tak melakukan apa-apa tahun ini kecuali berdiam di tempat. Tahun kemarin saya merasa semua usaha saya sia-sia. Bertahun-tahun saya mempertahankan apa yang harus saya pertahankan, dirusak begitu saja oleh seseorang yang seharusnya membantu saya mempertahankan hal yang sudah ada. Saya remuk dan menghilang dari saya yang dulu, mengawang-awang di atas, tak tahu di mana, kapan, dan bagaimana harus berpijak.

Penghancur impian saya itu tak bertanya mengapa. Ia hanya berdoa semoga saya berhenti marah-marah, pulang ke diri saya yang dulu. Namun, satu tahun saya tak kemana-kemana. Tak menjauh ataupun mendekat.

Tahun ini, saya tak bisa bilang saya sudah punya diri yang baru atau kembali ke diri yang lama. Saya masih tak tahu di mana saya dan akan saya apakan. Namun, karena alasan-alasan yang praktis, saya akan menghentikan apa yang dulu saya perbuat. Saya tidak akan membuat resolusi melainkan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Menunaikan tanggung jawab dan tugas-tugas dari fungsi dan identitas yang saya emban ketika lahir ke dunia. “Mau jadi apa?” Saya tak tahu dan tak berpikir akan menemukan apa-apa tahun ini.

Hanya satu yang saya rasakan, bosan tak terhingga. Mungkin ini trigger satu-satunya kenapa saya ingin melakukan hal yang berbeda. Sakitpun tetap ada batasnya.

12:25

Tidak ada komentar:

Posting Komentar