Kita duduk berhadapan namun tak saling pandang
Aku berpeluh dengan puisi
Kau sibuk menekuri mimpi-mimpi
Abjad-abjad hidup kemarin yang belum selesai dieja dan dilafalkan
Rasa hangat yang janggal di balik pintu
Menyertai kita yang tak kunjung bergeser dari semula
Menghampiri nyaman dengan jarak seperti ini
Meneduhkan cemas dengan ketetapan di masing-masing hati
Namun, aku tetap ingin membagi sedikit adaku padamu
Di antara udara dingin dan malam yang kian surut
Di tengah-tengah tawa orang-orang asing di antara kita
Di selipan luka yang belum sempat kering sejak kemarin